Bunda Paud Kabupaten Sijunjung, Ny. Riri Benny Dwifa Buka Rakerda Himpaudi Kabupaten Sijunjung Tahun 2022

    Bunda Paud Kabupaten Sijunjung, Ny. Riri Benny Dwifa Buka Rakerda Himpaudi Kabupaten Sijunjung Tahun 2022
    Ny. Riri Benny Dwifa Berfoto Bersama "Lasykar Biru"

    SIJUNJUNG - Bunda Paud Kabupaten Sijunjung, Ny. Riri Benny Dwifa mengatakan, orang tua jangan sampai memaksa anak usia relatif kecil untuk menikah. Sebab menikah itu harus dilakukannya  setelah ia punya kemampuan pisik, pikiran dan mental.

    Hal itu diungkapkan Bunda Paud saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Kabupaten Sijunjung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muaro, Kamis (15/9).

    Hadir dalam pembukaan Rakerda Himpaudi tersebut, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung diwakili Kabid Pembinaan Paud dan PNF, Delfianti Basri, SE Kasi Evaluasi Paud dan Herman, S.Ag selaku Humas Pokja Paud Kabupaten Sijunjung.

    Ketua Himpaudi Kabupaten Sijunjung, Junaidah, S.Pd dalam laporannya menyebutkan, peserta Rakerda sehari suntuk  Himpaudi ini diikuti 92 peserta,  terdiri dari  72 orang Pengurus Kecamatan, 8 kecamatan  masing masingnya  9 orang dan 20 orang  Pengurus Himpaudi  Daerah  Sijunjung.

    Lebih lanjut Bunda Paud menegaskan, kemampuan pisik, pikiran dan mental seorang gadis untuk menikah tidak identik dengan usianya yang telah mencapai 17 tahun.

    "Kemampuan pisik, pikiran dan  mental tidak ditentukan oleh  usia telah mencapai  17 tahun atau 21 tahun, akan tetapi ketiga kemampuan itu bisa jadi terpenuhi oleh seseorang gadis bila dia sudah beriusia 26 tahun, " jelas Bunda Riri.

    Anggota Himpaudi yang dijuluki dengan  "lasykar hijau" adalah pendidik terampil dan piawai mengasuh, mendidik dan pembentukan karakter anak anak masa usia dini,  diharapkan juga dapat melakukan edukasi kepada orang tua atau masyarakat sekitarnya, agar anak yang tidak bersekolah supaya segera dimasukkan ke sekolah. 

    "Bila ditemukan orang tua betul betul tidak mampu membelikan pakaian,  buku dan keperluan sekolahnya, Bupati Sijunjung Benny Dwifa siap untuk membantunya, " terang Bunda Riri.

    Disinyalir banyak orang tua diberbagai nagari, menikahkan anak gadisnya setelah tidak bersekolah lagi, meskipun mereka baru saja tamat SD atau SMP dengan berdalil dari dia  "tidak sekolah lagi  lebih baik menikah".

    Dihadapan pasukan "lasykar biru" banyak hal yang disampaikan Bunda Paud itu, kesuksesan Polisi Kecil (Pocil) utusan Kabupaten Sijunjung  tingkat Sumbar, berhasil meraih juara III, ini juga sebagai bukti adanya peran guru Paud menanam karakter disiplin kepada mereka sebelum ia masuk SD.

    Selain itu, waspadai stunting bagi generasi mendatang dengan memperhatikan pola asuh dan bimbingan karakter mereka diusia dini. Diingatkan juga agar pendidik Paud  menjadi terdepan dalam memberikan contoh  mewaspadai kekerasan kepada anak dan perempuan dalam rumah tangga.

    Kalau kedua orang tua cekcok dalam rumah tangga, usahakan jangan sampai dilihat didengar atau diketahui anak anak, sebab hal demikian akan mengganggu perkembangan karakternya, " jelas isteri dari bupati milenial itu.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung diwakili Kabid Pembinaan Paud dan PNF Hendri Nurka, S.Sos.M.Si dalam sambutannya mengharapkan Himpaudi baik perorangan maupun berkelompok ikuti seluruh perkembangan terobosan  22 icon  yang kini telah diluncurkan Mas Mentri Nadim Makarim.

    Sebab, rata rata setiap item aplikasi dan program yang tengah diluncurkan Menristek ada kaitannya dengan pendidik Paud, apalagi nanti telah menjadi RUU yang sekarang telah menjadi UU tentang Pendidikan Nasional, pendidik Paud akan diakui oleh negara seperti guru guru lainnya.

    "Untuk itu  semua kita, anggota Himpaudi  perlu mengetahui semua yang jadi kebijakan Mas Menteri Nadim Makarim itu dari sekarang, ikuti perkembangan supaya tahun 2023 kita tidak gamang dengan kemajuan yang ada, " harap Hendri Nurka.

    Menurut Ketua Himpaudi, pada sesi kedua nanti atau  sesudah makan siang peserta akan dibagi menurut komisi komisi nya. Komisi A membidangi keorganisasian moderator Ketua Himpaudi Junaidah, S.Pd dan notulen Rozi Asmawati . Komisi B bidang Litbang & Diklat  Moderatornya Deka Kurniawati & Asmarita dengan Notulis Sri M. (humaspaud)

    Dodon Afrianto

    Dodon Afrianto

    Artikel Sebelumnya

    Tampil Cemerlang, Hasheem dan Kawan-Kawan...

    Artikel Berikutnya

    Sebanyak 1000 Mahasiswa Universitas Baiturahmah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Polri Lakukan Asistensi ke Polda Jateng 
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Bimbingan Teknis Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani di Lampung, Tingkatkan Pemahaman Digital dan Pendanaan Usaha

    Ikuti Kami